Banyak hal yang kita impikan, keinginan yang hendak dicapai, dan berjuta-juta cita-cita dan harapan. Ada yang mengejar kekuasaan, ada yang haus akan kekayaan, ada yang menyerahkan hidupnya untuk karir, ada yang bekerja siang dan malam demi mencapai ambisinya dan melupakan hal yang terpenting dalam kehidupannya, yaitu kehidupan rohaninya.
Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang selalu mempunyai keinginan dan tidak pernah merasa puas, selalu merasa dirinya kurang...kurang... dan... kurang... dari awal sejarah penciptaan manusia sampai sekarang ini, keadaan itu tidak berubah. Malahan semakin hari semakin bertambah parah, manusia tidak lagi bersandar kepada Tuhan melainkan lebih bersandar kepada teknologi ataupun kekuatan sendiri untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Pengkhotbah 1:2 "Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia."
Penulis kitab pengkhotbah ini adalah Raja Salomo, seorang raja yang diurapi oleh Tuhan dengan kebijaksanaan dan hikmat yang melebihi siapapun juga dimuka bumi ini pada zamannya maupun zaman sekarang, seorang yang memiliki kekayaan yang tak terkira, memiliki ratusan wanita cantik, makanan dan anggur terbaik dengan segala bentuk hiburan, sehingga banyak kerajaan-kerajaan lain yang cemburu padanya.
Namun kemudian dia menyimpulkan, “hidup di bawah matahari” (hidup dengan sikap sepertinya hidup itu hanyalah apa yang kita lihat dan rasakan) adalah kesia-siaan belaka! Mengapa bisa ada kehampaan seperti ini? Karena Allah menciptakan kita untuk sesuatu yang melampaui apa yang dapat kita alami dalam dunia sekarang ini. Tentang Allah, Salomo berkata, "Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka …” Dalam hati kita, kita senantiasa sadar bahwa dunia sekarang ini bukan segalanya.
Dunia kelihatannya terus berubah,
tetapi didalam Pkh 1:9 "Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari."
Jadi kesimpulannya dunia ini tidak berubah, yang berubah adalah manusianya sendiri. Manusia telah kehilangan jati dirinya. Tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk bersekutu dan memuliakan namaNya. 1 Kor. 10: 31,”Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.”
Memuliakan Allah dan etos hidup
Memuliakan Allah merupakan satu konsep besar yang sangat penting untuk dipahami orang Kristen dalam hidupnya, segala sesuatu yang dilakukan dengan perkataan atau perbuatan harus dilakukan dalam kerangka itu. Konsep memuliakan Allah dalam hidup orang Kristen dapat disebut sebagai etos hidup yang harus menggerakkan dan menuntun orang Kristen kepada suatu cara hidup yang betul-betul menyenangkan Allah (Kol 3: 17,23). Jikalau orang Kristen menyadari dan menghidupi konsep ini dengan benar dan menggunakannya sebagai etos hidup, maka dengan sendirinya ia akan berada berada pada proses hidup yang Allah kehendaki. Hal ini dimungkinkan bagi orang Kristen karena ia telah ditebus dan diselamatkan dalam Kristus Yesus. Karya penebusan Kristus telah memulihkan status dan kemampuan orang Kristen untuk hidup selaras dengan rencana Allah dan untuk itu juga orang Kristen diselamatkan. Efesus 2: 10 menuliskan: “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya.” Ayat ini menegaskan beberapa hal, yaitu: Kristus sebagai pusat dan tujuan penciptaan manusia, selanjutnya menegaskan bahwa sejak awal Allah telah menentukan dan mempersiapkan orang Kristen untuk melakukan pekerjaan baik. Yang dimaksud di sini adalah suatu persembahan totalitas hidup yang berarti dan memiliki tujuan yang benar. Surat Petrus mengajarkan bahwa sesudah orang Kristen ditebus dengan darah yang mahal (1Pet 1: 18-19), maka selanjutnya menegaskan agar orang Kristen dalam kehidupan pribadinya, keluarganya, kehidupan keagamaan dan sosialnya harus sesuai dengan kehendak Allah (1Pet 2: 1,12, dst).
Mari kita sebagai manusia yang telah ditebus senantiasa melakukan kehendak Tuhan, memuliakan namaNya dan yang terutama adalah bersyukur dalam segala hal atas apa yang Tuhan berikan didalam hidup kita saat ini.
Roma. 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Life is a Choice
Amsal 1:7a "Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan"
Mar 30, 2011
Jan 25, 2011
Berjaga-jagalah
1 Petrus 5:8 "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya."
Menurut anda apa sih definisi WAKTU? menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Tidak seorang pun tahu apa yg akan terjadi pada saat yang akan datang. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian.
Dalam dunia fisika, dimensi waktu dan dimensi ruang (panjang, luas, dan volume) merupakan besaran pengukuran yang mendasar, selain juga berat masa dari suatu benda (time, length and mass). Gabungan dari waktu, ruang dan berat masa ini dapat dipakai untuk menceritakan dan menjelaskan misteri alam semesta secara kuantitatif (berdasarkan hasil pengukuran).
Waktu hanya terjadi sekali, waktu tidak bisa diputar kembali, waktu akan terus berjalan. Dan apa yang kita tabur sekarang itulah yang akan kita tuai nanti. Dalam sehari ada 24 jam, bagaimana cara kita mengatur waktu, apakah menghabiskan waktu dengan kesibukan bekerja, belajar, nonton, tidur, atau hal lainnya?
Dari dulu sampai sekarang Iblis bekerja secara cepat, intensif, dan dengan segala cara untuk mencari mangsanya. Apalagi dengan teknologi yang semakin canggih, segala informasi dapat diakses dengan mudah, hal-hal yang bersifat negatif dapat di lihat dan dipapar secara gamblang. Melalui inilah Iblis bekerja, ia akan memakan dan menghabiskan generasi-generasi muda, pikiran-pikiran akan dipengaruhi, sehingga generasi muda menjadi generasi yang malas, bobrok moralnya, dan berperilaku yang tidak sepantasnya. Ada juga yang tidak pernah merasa cukup. Pagi, siang, malam terus bekerja untuk mengumpulkan harta didunia.
Yang menjadi pertanyaan ? Jika Tuhan datang pada saat dan waktu ini juga, apakah kita sudah siap pergi bersama Dia? Jika Dia berada di hadapanmu dan menanyakan kepadamu, apakah kamu mengasihi Aku? Mengapa kamu tidak pernah melayani Aku. Jangan sampai saat penghakiman tiba kita baru menyesal dan memohon belas kasihan dari Tuhan. Karena Tuhan akan berkata "Aku tidak mengenalmu."
Mari, selagi masih ada waktu yang tersisa, kita mengadakan persekutuan yang indah bersama Tuhan. Adakan jam ekslusif bersama Tuhan, membaca firmanNya, berdoa dan ambil saat teduh, sehingga saat penghakiman tiba Tuhan Yesus akan berkata "Aku mengenalmu, silahkan masuk dalam kerajaanKu."
Menurut anda apa sih definisi WAKTU? menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Tidak seorang pun tahu apa yg akan terjadi pada saat yang akan datang. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian.
Dalam dunia fisika, dimensi waktu dan dimensi ruang (panjang, luas, dan volume) merupakan besaran pengukuran yang mendasar, selain juga berat masa dari suatu benda (time, length and mass). Gabungan dari waktu, ruang dan berat masa ini dapat dipakai untuk menceritakan dan menjelaskan misteri alam semesta secara kuantitatif (berdasarkan hasil pengukuran).
Waktu hanya terjadi sekali, waktu tidak bisa diputar kembali, waktu akan terus berjalan. Dan apa yang kita tabur sekarang itulah yang akan kita tuai nanti. Dalam sehari ada 24 jam, bagaimana cara kita mengatur waktu, apakah menghabiskan waktu dengan kesibukan bekerja, belajar, nonton, tidur, atau hal lainnya?
Dari dulu sampai sekarang Iblis bekerja secara cepat, intensif, dan dengan segala cara untuk mencari mangsanya. Apalagi dengan teknologi yang semakin canggih, segala informasi dapat diakses dengan mudah, hal-hal yang bersifat negatif dapat di lihat dan dipapar secara gamblang. Melalui inilah Iblis bekerja, ia akan memakan dan menghabiskan generasi-generasi muda, pikiran-pikiran akan dipengaruhi, sehingga generasi muda menjadi generasi yang malas, bobrok moralnya, dan berperilaku yang tidak sepantasnya. Ada juga yang tidak pernah merasa cukup. Pagi, siang, malam terus bekerja untuk mengumpulkan harta didunia.
Yang menjadi pertanyaan ? Jika Tuhan datang pada saat dan waktu ini juga, apakah kita sudah siap pergi bersama Dia? Jika Dia berada di hadapanmu dan menanyakan kepadamu, apakah kamu mengasihi Aku? Mengapa kamu tidak pernah melayani Aku. Jangan sampai saat penghakiman tiba kita baru menyesal dan memohon belas kasihan dari Tuhan. Karena Tuhan akan berkata "Aku tidak mengenalmu."
Mari, selagi masih ada waktu yang tersisa, kita mengadakan persekutuan yang indah bersama Tuhan. Adakan jam ekslusif bersama Tuhan, membaca firmanNya, berdoa dan ambil saat teduh, sehingga saat penghakiman tiba Tuhan Yesus akan berkata "Aku mengenalmu, silahkan masuk dalam kerajaanKu."
Jan 21, 2011
Manusia yang diperbaharui
Amsal 6:6 "Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak"
Sewaktu saya masih tinggal di Indonesia, saya sering mengamati kelakuan semut kecil, karena kebetulan tempat tinggal saya ada banyak pohonnya dan adalah sebuah kota kecil. Saya memperhatikan sepertinya semut itu tidak pernah istirahat, tubuhnya yang kecil membuatnya lincah untuk bergerak kesana kemari. Sekalipun jumlah mereka banyak seperti "kendaraan yang macet di Jakarta" tetapi mereka bisa bersosialisasi satu dengan yang lainnya. Mereka bergotong-royong mengumpulkan makanan untuk disantap bersama-sama, semuanya bekerja dengan keras dan tidak ada yang "korupsi" dengan hasil yang didapat. Dan yang membuat saya kagum adalah saat mereka berpapasan, mereka mempertemukan wajah dengan wajah, selanjutnya yang satu bergeser ke sisi kanan dan satunya lagi bergeser ke sisi kiri kedepan, tertib sekali. Saya penasaran ingin tahu apa sih yang mereka perbincangkan saat mereka berpapasan? apakah ini cuma "ant instinct". Tapi kita tidak membahas hal ini, kalau mau tahu tanya saja sama ahli persemutan yah.. ha..ha..
Kita sebagai manusia yang merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna yang mempunyai akal, pikiran, budi pekerti, dll sudah seharusnya lebih baik dari segala ciptaan Tuhan di muka bumi ini. Tetapi mengapa di dalam Amsal 6:6 manusia disuruh untuk belajar dari si semut? karena otak manusia sudah terkontaminasi dengan berbagai macam pikiran jahat akibat kejatuhan dalam dosa. Manusia mempunyai kehendak dan keinginannya sendiri, bukan lagi menuruti kehendak Tuhan sebagai pencipta yang agung. Manusia saling bersaing, tamak, saling menjatuhkan demi mencapai kepuasan pribadi. Makanya manusia disuruh untuk belajar dari si semut, bangsa yang lemah itu.
Kalau anda pada saat ini masih merupakan manusia yang belum melakukan kehendak Tuhan, sudah saatnya untuk berubah. Sudah saatnya untuk menjadi manusia yang diperbaharui, manusia yang menyukakan hati Tuhan, yang tidak malas, tidak tamak, tidak mementingkan diri sendiri, melainkan manusia yang suka menolong satu dengan yang lainnya, dan yang terutama adalah manusia yang suka beribadah dan senantiasa mengadakan persekutuan yang indah bersama dengan Tuhan.
Sewaktu saya masih tinggal di Indonesia, saya sering mengamati kelakuan semut kecil, karena kebetulan tempat tinggal saya ada banyak pohonnya dan adalah sebuah kota kecil. Saya memperhatikan sepertinya semut itu tidak pernah istirahat, tubuhnya yang kecil membuatnya lincah untuk bergerak kesana kemari. Sekalipun jumlah mereka banyak seperti "kendaraan yang macet di Jakarta" tetapi mereka bisa bersosialisasi satu dengan yang lainnya. Mereka bergotong-royong mengumpulkan makanan untuk disantap bersama-sama, semuanya bekerja dengan keras dan tidak ada yang "korupsi" dengan hasil yang didapat. Dan yang membuat saya kagum adalah saat mereka berpapasan, mereka mempertemukan wajah dengan wajah, selanjutnya yang satu bergeser ke sisi kanan dan satunya lagi bergeser ke sisi kiri kedepan, tertib sekali. Saya penasaran ingin tahu apa sih yang mereka perbincangkan saat mereka berpapasan? apakah ini cuma "ant instinct". Tapi kita tidak membahas hal ini, kalau mau tahu tanya saja sama ahli persemutan yah.. ha..ha..
Kita sebagai manusia yang merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna yang mempunyai akal, pikiran, budi pekerti, dll sudah seharusnya lebih baik dari segala ciptaan Tuhan di muka bumi ini. Tetapi mengapa di dalam Amsal 6:6 manusia disuruh untuk belajar dari si semut? karena otak manusia sudah terkontaminasi dengan berbagai macam pikiran jahat akibat kejatuhan dalam dosa. Manusia mempunyai kehendak dan keinginannya sendiri, bukan lagi menuruti kehendak Tuhan sebagai pencipta yang agung. Manusia saling bersaing, tamak, saling menjatuhkan demi mencapai kepuasan pribadi. Makanya manusia disuruh untuk belajar dari si semut, bangsa yang lemah itu.
Kalau anda pada saat ini masih merupakan manusia yang belum melakukan kehendak Tuhan, sudah saatnya untuk berubah. Sudah saatnya untuk menjadi manusia yang diperbaharui, manusia yang menyukakan hati Tuhan, yang tidak malas, tidak tamak, tidak mementingkan diri sendiri, melainkan manusia yang suka menolong satu dengan yang lainnya, dan yang terutama adalah manusia yang suka beribadah dan senantiasa mengadakan persekutuan yang indah bersama dengan Tuhan.
Jan 20, 2011
Bonus dari Tuhan
Yoh 21:9 "Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti."
Telah seringkali kita mendengar firman Tuhan mengenai Petrus dan saudara-saudaranya yang taat kepada Tuhan dan menebarkan jalanya sesuai perintah Tuhan sehingga mendapatkan ikan dalam jumlah yang sangat banyak.
Sekedar mereview kembali, Petrus sebelum menjadi muridnya Tuhan Yesus adalah berprofesi sebagai nelayan. Bisa dibilang adalah nelayan yang sangat handal dan berpengalaman, begitupun saudara-saudaranya.
Pada waktu Petrus dan saudara-saudaranya memutuskan pergi bersama-sama untuk menjala ikan, mereka tidak pernah membayangkan atau memikirkan apa yang akan terjadi, karena mereka sudah terbiasa melakukan pekerjaan tersebut. Namun pada saat itu, setelah bekerja semalaman mereka tidak juga mendapatkan ikan seekor pun. Akhirnya mereka merasa lelah, lapar dan tidak ada persediaan makanan. Mereka memutuskan untuk kembali ke daratan, tetapi sebelum tiba didaratan, Yesus menyuruh mereka untuk menebarkan jalanya kekanan perahu. Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Dan ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. Wah.. sungguh luar biasa, bisa dibayangkan Tuhan Yesus bukan saja memberkati murid-muridNya dengan hasil tangkapan yang berkelimpahan, namun juga menyediakan bonus untuk mereka, yaitu ikan dan roti bakar.. Darimana Tuhan memperoleh ikan dan roti itu? apakah membelinya dipasar? saya percaya ini adalah kuasa dari Tuhan, Pada saat kita percaya dan taat kepadaNya serta melakukan kehendaknya, maka Ia akan memberkati kita secara berkelimpahan bahkan memberikan bonus kepada kita. Dan saya yakin ikan dan roti bakar buatan Tuhan itu paling enak didunia.. nyam..nyamm..
Matius 6:33 "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Telah seringkali kita mendengar firman Tuhan mengenai Petrus dan saudara-saudaranya yang taat kepada Tuhan dan menebarkan jalanya sesuai perintah Tuhan sehingga mendapatkan ikan dalam jumlah yang sangat banyak.
Sekedar mereview kembali, Petrus sebelum menjadi muridnya Tuhan Yesus adalah berprofesi sebagai nelayan. Bisa dibilang adalah nelayan yang sangat handal dan berpengalaman, begitupun saudara-saudaranya.
Pada waktu Petrus dan saudara-saudaranya memutuskan pergi bersama-sama untuk menjala ikan, mereka tidak pernah membayangkan atau memikirkan apa yang akan terjadi, karena mereka sudah terbiasa melakukan pekerjaan tersebut. Namun pada saat itu, setelah bekerja semalaman mereka tidak juga mendapatkan ikan seekor pun. Akhirnya mereka merasa lelah, lapar dan tidak ada persediaan makanan. Mereka memutuskan untuk kembali ke daratan, tetapi sebelum tiba didaratan, Yesus menyuruh mereka untuk menebarkan jalanya kekanan perahu. Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Dan ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. Wah.. sungguh luar biasa, bisa dibayangkan Tuhan Yesus bukan saja memberkati murid-muridNya dengan hasil tangkapan yang berkelimpahan, namun juga menyediakan bonus untuk mereka, yaitu ikan dan roti bakar.. Darimana Tuhan memperoleh ikan dan roti itu? apakah membelinya dipasar? saya percaya ini adalah kuasa dari Tuhan, Pada saat kita percaya dan taat kepadaNya serta melakukan kehendaknya, maka Ia akan memberkati kita secara berkelimpahan bahkan memberikan bonus kepada kita. Dan saya yakin ikan dan roti bakar buatan Tuhan itu paling enak didunia.. nyam..nyamm..
Matius 6:33 "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
Jan 19, 2011
Apa yang anda utamakan..
Pkh 5:10 "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia"
Jika anda bertanya kepada saya, apakah saya butuh uang? saya pasti akan menjawab, jelas saya butuh uang. Pada umumnya semua orang butuh uang. Selanjutnya anda bertanya apa saya butuh kesehatan, jelas sekali saya akan menjawab saya butuh kesehatan. Dan yang menjadi pertanyaan yang mendasar adalah apakah kita lebih butuh uang atau kesehatan? saya percaya secara logika kita pasti akan lebih memilih kesehatan. Namun, apakah itu kenyataannya dalam kehidupan masyarakat kita dewasa ini?
Dikisahkan ada seorang anak muda yang memeriksakan kesehatannya karena belakangan merasakan sakit dibagian dadanya. Setelah hasil pemeriksaan keluar, dokter menyampaikan bahwa ada infeksi kecil pada livernya dan harus segera diobati. Tetapi anak muda ini tidak segera bertindak untuk mengobati malahan segera membeli asuransi dengan tujuan bisa mendapatkan bayaran dari asuransi. Anak muda ini membiarkan penyakitnya selama bertahun-tahun dan memperbesar polis asuransinya dengan harapan ia akan mendapatkan bayaran yang besar pula atas penyakitnya. Setelah sekian lama, anak muda ini pergi kerumah sakit dengan tujuan untuk mengobati livernya. Tapi sudah terlambat.. karena dari infeksi kecil itu sekarang telah menjadi kanker ganas stadium akhir dan dokter memperkirakan hidupnya tidak lebih dari 1 tahun. Ia memang mendapatkan bayaran yang sangat tinggi dari pihak asuransi, tapi apakah itu yang menjadi tujuan utama dalam hidupnya?
Kisah diatas adalah hal yang sangat menyedihkan, karena setelah ia memperoleh apa yang diinginkan, apakah dia bisa menikmatinya? berbicara soal kehidupan rohani kita, sering kali kita berlelah-lelah untuk mencari kekayaan, kesenangan,dan untuk memuaskan daging kita. Padahal rohani kita sakit dan perlu pengobatan. Apakah kita mau seperti anak muda ini? mari, sebelum terlambat kita datang kepada Yesus, satu-satunya dokter yang dapat memberikan kesembuhan bagi rohani kita. Saya percaya jika rohani kita sehat, maka tujuan utama telah kita dapatkan dalam kehidupan ini.
Jika anda bertanya kepada saya, apakah saya butuh uang? saya pasti akan menjawab, jelas saya butuh uang. Pada umumnya semua orang butuh uang. Selanjutnya anda bertanya apa saya butuh kesehatan, jelas sekali saya akan menjawab saya butuh kesehatan. Dan yang menjadi pertanyaan yang mendasar adalah apakah kita lebih butuh uang atau kesehatan? saya percaya secara logika kita pasti akan lebih memilih kesehatan. Namun, apakah itu kenyataannya dalam kehidupan masyarakat kita dewasa ini?
Dikisahkan ada seorang anak muda yang memeriksakan kesehatannya karena belakangan merasakan sakit dibagian dadanya. Setelah hasil pemeriksaan keluar, dokter menyampaikan bahwa ada infeksi kecil pada livernya dan harus segera diobati. Tetapi anak muda ini tidak segera bertindak untuk mengobati malahan segera membeli asuransi dengan tujuan bisa mendapatkan bayaran dari asuransi. Anak muda ini membiarkan penyakitnya selama bertahun-tahun dan memperbesar polis asuransinya dengan harapan ia akan mendapatkan bayaran yang besar pula atas penyakitnya. Setelah sekian lama, anak muda ini pergi kerumah sakit dengan tujuan untuk mengobati livernya. Tapi sudah terlambat.. karena dari infeksi kecil itu sekarang telah menjadi kanker ganas stadium akhir dan dokter memperkirakan hidupnya tidak lebih dari 1 tahun. Ia memang mendapatkan bayaran yang sangat tinggi dari pihak asuransi, tapi apakah itu yang menjadi tujuan utama dalam hidupnya?
Kisah diatas adalah hal yang sangat menyedihkan, karena setelah ia memperoleh apa yang diinginkan, apakah dia bisa menikmatinya? berbicara soal kehidupan rohani kita, sering kali kita berlelah-lelah untuk mencari kekayaan, kesenangan,dan untuk memuaskan daging kita. Padahal rohani kita sakit dan perlu pengobatan. Apakah kita mau seperti anak muda ini? mari, sebelum terlambat kita datang kepada Yesus, satu-satunya dokter yang dapat memberikan kesembuhan bagi rohani kita. Saya percaya jika rohani kita sehat, maka tujuan utama telah kita dapatkan dalam kehidupan ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)